Selasa, 11 Januari 2011

“ TRAGEDI CD PENELAN NYAWA “
Pada suatu malam saat semua anggota keluarga tengah tertidur nyenyak di rumah. Namun ada satu anak perempuan remaja yang terbangun dari tidurnya. Gadis itu teringat tentang CD Film Hantu yang dia temukan bersama 4 teman lainnya di bawah kursi kereta. Ke – 4 anak itu tidak sengaja menemukannya saat mereka pulang sekolah yang hendak pergi main dulu untuk ketempat penjualan CD horor, dengan naik kreta Api. Didalam kreta mereka asik mengobrol tentang film favorit mereka.
Sesampainya di toko, mereka langsung mencari CD horor yang mereka gemari itu. Namun, sudah 2 jam lamanya tak satupun dari mereka yang menemukan CD super horor. Mereka pun menyerah untuk mencarinya dan dengan pasrah pulang tanpa senyuman. Setibanya di stasiun mereka pun langsung naik kreta dengan 3 org duduk, dan 2 org lainnya berdiri. Kreta yang penuh sesak dan sumpek alias panas, tidak membuat mereka jera untuk kembali menaikinya. Saat mengobrol salah seorang melihat kearah kolong kursi kreta agar tidak penasaran. Dia melihat CD yang membuatnya tertarik untuk mengambilnya. Lalu setelah diambil kemudian dia tunjukkan pada teman – temannya.
Eh coba liat deh apa yang w temuin ini (lista). Apaan tuh coba dong liat (elda). (mereka pun membacanya) CD Penelan Nyawa... ? ? ? Wah gays, Kayanya seru nih Film (lista) ?. Iya tuh, dari judulnya aja udah bikin w tertarik buat nontonnya (dwi). Ya udah gimana kalau besok aja sepulang sekolah kita nonton bareng ini film ?(Siti). Boleh boleh (dwi). Ide yang bagus tuh sob (ika). Good idea (elda)... Sip (lista)... jadi gak sabar buat nonton ni film besok (lista). Sama (dwi). Truz siapa duluan yang mau bawa ni CD pulang ? (elda). Emh... gimana kalau w aja yang bawa ? (Dwi). Boleh ko Wi (Siti). Loh gak bisa gitu dong, kan w yang nemuin itu CD? Brarti seharusnya w duluan yang bawa tuh CD (Lista). Enak aja, emanknya cuma lo doang yang mau nonton duluan !, w juga mau kali...(Elda). Aduh, ko lo berdua jadi ribut gini sih...(Ika). (mereka pun bertengkar ). Tunggu ! Gimana kalau kita selesaikan setelah turun dari kreta ajah ?(siti). Oke (lista). W juga oke (elda). Loh Ik, kenapa lo melototin w kaya gitu? (lista). Lo sendiri kenapa nanya kaya gitu ? (ika). ko lo malah jadi balik nanya sih, bukannya jawab (lista). Lo sendiri bukannya jawab? (ika). Ih, nyebelin banget si lo? (lista). Elo tuh yang nyebelin!(ika). Bisa gak sih gak usah pake nyolot! (lista). Siapa yang nyolot! (ika). Ya elolah, siapa lagi (lista). Huststs... syadap (siti). Ko lo jadi ribut lagi sih ? kan kita udah sepakat untuk selesain masalah ini setelah kita turun (siti). Au lo berdua gimana sih? (dwi). Apa lo ? (lista). Eh udah (elda). Untung ja gak da org disini kecuali kita berempat (dwi).
Setibanya, mereka pun turun dari kreta. Oke, sekarang kita selesain semuanya disini (siti). Ya udah trus caranya gimana ?(lista). Mikirlah (ika). Eh gak usah pake nyolot ya?(lista). Ika udah dong (dwi). Emh... mereka pun berfikir. Eh, W tawu caranya gimana (elda). Gimana caranya Da ? (dwi). Oke, tapi kita baikan dulu ya ? biar enak (siti). Iya, ma’afin w ya Ta, Wi, Da ? soalnya tadi w emosi sesaat (ika). Iya Ik sama – sama w juga (lista). Nah gitu dong, kan kalau akur enak dilihatnya. He he he (siti). Gimana Da caranya ? (dwi). Gini, gimana kalau kita hompimpa aja ? (elda). Hompimpa ??? (dwi). Oh, w ngerti