Kamis, 14 April 2011

KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI

KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI

Pemimpin dan Kepemimpinan merupakan suatu kesatuan kata yang tidak dapat dipisahkan secara struktural maupun fungsional. Banyak muncul pengertian-pengertian mengenai pemimpin dan kepemimpinan, natara lain :
o Pemimpin adalah figur sentral yang mempersatukan kelompok (1942)
o Kepemimpinan adalah keunggulan seseorang atau beberapa individu dalam kelompok, dalam proses mengontrol gejala-gejala sosial
o Brown (1936) berpendapat bahwa pemimpin tidak dapat dipisahkan dari kelompok, akan tetapi boleh dipandang sebagai suatu posisi dengan potensi tinggi di lapangan. Dalam hal sama, Krech dan Crutchfield memandang bahwa dengan kebaikan dari posisinya yang khusus dalam kelompok ia berperan sebagai agen primer untuk penentuan struktur kelompok, suasana kelompok, tujuan kelompok, ideologi kelompok, dan aktivitas kelompok.
o Kepemimpinan sebagai suatu kemampuan meng-handel orang lain untuk memperoleh hasil yang maksimal dengan friksi sesedikit mungkin dan kerja sama yang besar, kepemimpinan merupakan kekuatan semangat/moral yang kreatif dan terarah.
o Pemimpin adalah individu yang memiliki program/rencana dan bersama anggota kelompok bergerak untuk mencapai tujuan dengan cara yang pasti.

Muncul dua pertanyaan yang menjadi perdebatan mengenai pemimpin,
o Apakah seorang pemimpin dilahirkan atau ditempat?
o Apakah efektivitas kepemimpinan seseorang dapat dialihkan dari satu organisasi ke organisasi yang lain oleh seorang pemimpin yang sama?
Untuk menjawab pertanyaan pertama tersebut kita lihat beberapa pendapat berikut :
o Pihak yang berpendapat bahwa “pemimpin itu dilahirkan” melihat bahwa seseorang hanya akan menjadi pemimpin yang efektif karena dia dilahirkan dengan bakat-bakat kepemimpinannya.
o Kubu yang menyatakan bahwa “pemimpin dibentuk dan ditempa” berpendapat bahwa efektivitas kepemimpinan seseorang dapat dibentuk dan ditempa. Caranya adalah dengan memberikan kesempatan luas kepada yang bersangkutan untuk menumbuhkan dan mengembangkan efektivitas kepemimpinannya melalui berbagai kegiatan pendidikan dan latihan kepemimpinan.

Sondang (1994) menyimpulkan bahwa seseorang hanya akan menjadi seorang pemimpin yang efektif apabila :
o seseorang secara genetika telah memiliki bakat-bakat kepemimpinan
o bakat-bakat tersebut dipupuk dan dikembangkan melalui kesempatan untuk menduduki jabatan kepemimpinannya
o ditopang oleh pengetahuan teoritikal yang diperoleh melalui pendidikan dan latihan, baik yang bersifat umum maupun yang menyangkut teori kepemimpinan.

Untuk menjawab pertannyaan kedua dapat dirumuskan dua kategori yang sudah barang tentu harus dikaji lebih jauh lagi:
o Keberhasilan seseorang memimpin satu organisasi dengan sendirinya dapat dilaihkan kepada kepemimpinan oleh orang yang sama di organisasi lain
o Keberhasilan seseorang memimpin satu organisasi tidak merupakan jaminan keberhasilannya memimpin organisasi lain.

• Tipe-tipe Kepemimpinan :

o Tipe Otokratik
Semua ilmuan yang berusaha memahami segi kepemimpinan otokratik mengatakan bahwa pemimpin yang tergolong otokratik dipandang sebagai karakteritik yang negatif.

Dilihat dari persepsinya seorang pemimpin yang otokratik adalah seseorang yang sangat egois. Seorang pemimpin yang otoriter akan menujukan sikap yang menonjolkan “keakuannya”, antara lain dalam bentuk :
 kecenderungan memperlakukan para bawahannya sama dengan alat-alat lain dalam organisasi, seperti mesin, dan dengan demikian kurang menghargai harkat dan martabat mereka
 pengutmaan orientasi terhadap pelaksanaan dan penyelesaian tugas tanpa mengkaitkan pelaksanaan tugas itu dengan kepentingan dan kebutuhan para bawahannya.
 Pengabaian peranan para bawahan dalam proses pengambilan keputusan.

Gaya kepemimpinan yang dipergunakan pemimpin yang otokratik antara lain:
 menuntut ketaatan penuh dari para bawahannya
 dalam menegakkan disiplin menunjukkan keakuannya
 bernada keras dalam pemberian perintah atau instruksi
 menggunakan pendekatan punitif dalamhal terhadinya penyimpangan oleh bawahan.

o Tipe Paternalistik
Tipe pemimpin paternalistik hanya terdapat di lingkungan masyarakat yang bersifat tradisional, umumnya dimasyarakat agraris. Salah satu ciri utama masuarakat tradisional ialah rasa hormat yang tinggi yang ditujukan oleh para anggiota masyarakat kepada orang tua atau seseorang yang dituakan.
Pemimpin seperti ini kebapakan, sebagai tauladan atau panutan masyarakat. Biasanya tiokoh-toko adat, para ulama dan guru. Pemimpin ini sangat mengembangkan sikap kebersamaan.

o Tipe Kharismatik
Tidak banyak hal yang dapat disimak dari literatur yang ada tentang kriteria kepemimpinan yang kharismatik. Memang ada karakteristiknya yang khas yaitu daya tariknya yang sangat memikat sehingga mampu memperoleh pengikut yang jumlahnya kadang-kadang sangat besar. Tegasnya seorang pemimpin yang kharismatik adalah seseorang yang dikagumi oleh banyak pengikut meskipun para pengikut tersebut tidak selalu dapat menjelaskan secara konkret mengapa orang tersebut dikagumi.

o Tipe Laissez Faire
Pemimpin ini berpandangan bahwa umumnya organisasi akan berjalan lancar dengan sendirinya karena para anggota organisasi terdiri dari orang-orang yang sudah dewasa yang mengetahui apa yang menjadi tujuan organisasi, sasaran-sasaran apa yang ingin dicapai, tugas apa yang harus ditunaikan oleh masing-masing anggota dan pemimpin tidak terlalu sering intervensi.

Karakteristik dan gaya kepemimpinan tipe ini adalah :

 pendelegasian wewenang terjadi secara ekstensif
 pengambilan keputusan diserahkan kepada para pejabat pimpinan yang lebih rendah dan kepada petugas operasional, kecuali dalam hal-hal tertentu yang nyata-nyata menuntut keterlibatannya langsung.
 Status quo organisasional tidak terganggu
 Penumbuhan dan pengembangan kemampuan berpikir dan bertindah yang inovatif diserahkan kepada para anggota organisasi yang bersangkutan sendiri.
 Sepanjang dan selama para anggota organisasi menunjukkan perilaku dan prestasi kerja yang memadai, intervensi pimpinan dalam organisasi berada pada tingkat yang minimum.

o Tipe Demokratik
 Pemimpin yang demokratik biasanya memandang peranannya selaku koordinator dan integrator dari berbagai unsur dan komponen organisasi.
 Menyadari bahwa mau tidak mau organisasi harus disusun sedemikian rupa sehingga menggambarkan secara jelas aneka ragam tugas dan kegiatan yang tidak bisa tidak harus dilakukan demi tercapainya tujuan.
 Melihat kecenderungan adanya pembagian peranan sesuai dengan tingkatnya.
 Memperlakukan manusia dengan cara yang manusiawi dan menjunjung harkat dan martabat manusia
 Seorang pemimpin demokratik disegani bukannya ditakuti.

• Ciri ciri pemimpin dan kepemimpinan yang ideal antara lain :

o Pengetahuan umum yang luas, semakin tinggi kedudukan seseorang dalam hirarki kepemimpinan organisasi, ia semakin dituntut untuk mampu berpikir dan bertindak secara generalis.
o Kemampuan Bertumbuh dan Berkembang
o Sikap yang Inkuisitif atau rasa ingin tahu, merupakan suatu sikap yang mencerminkan dua hal: pertama, tidak merasa puas dengan tingkat pengetahuan yang dimiliki; kedua, kemauan dan keinginan untuk mencari dan menemukan hal-hal baru.
o Kemampuan Analitik, efektifitas kepemimpinan seseorang tidak lagi pada kemampuannya melaksanakan kegiatan yang bersifat teknis operasional, melainkan pada kemampuannya untuk berpikir. Cara dan kemampuan berpikir yang diperlukan dalah yang integralistik, strategik dan berorientasi pada pemecahan masalah.
o Daya Ingat yang Kuat, pemimpin harus mempunyai kemampuan inteletual yang berada di atas kemampuan rata-rata orang-orang yang dipimpinnya, salah satu bentuk kemampuan intelektual adalah daya ingat yang kuat.
o Kapasitas Integratif, pemimpin harus menjadi seorang integrator dan memiliki pandangan holistik mengenai orgainasi.
o Keterampilan Berkomunikasi secara Efektif, fungsi komunikasi dalam organisasi antara lain : fungsi motivasi, fungsi ekspresi emosi, fungsi penyampaian informasi dan fungsi pengawasan.
o Keterampilan Mendidik, memiliki kemampuan menggunakan kesempatan untuk meningkatkan kemampuan bawahan, mengubah sikap dan perilakunya dan meningkatkan dedikasinya kepada organisasi.
o Rasionalitas, semakin tinggi kedudukan manajerial seseorang semakin besar pula tuntutan kepadanya untuk membuktikan kemampuannya untuk berpikir. Hasil pemikiran itu akan terasa dampaknya tidak hanya dalam organisasi, akan tetapi juga dalam hubungan organisasi dengan pihak-pihak yang berkepentingan di luar organisasi tersebut.
o Objektivitas, pemimpin diharapkan dan bahkan dituntut berperan sebagai bapak dan penasehat bagi para bawahannya. Salah satu kunci keberhasilan seorang pemimpin dalam mengemudikan organisasi terletak pada kemampuannya bertindak secara objektif.
o Pragmatisme, dalam kehidupan organisasional, sikap yang pragmatis biasanya terwujud dalam bentuk sebagai berikut : pertama, kemampuan menentukan tujuan dan sasaran yang berada dalam jangkauan kemampuan untuk mencapainya yang berarti menetapkan tujuan dan sasaran yang realistik tanpa melupakan idealisme. Kedua, menerima kenyataan apabila dalam perjalanan hidup tidak selalu meraih hasil yang diharapkan.
o Kemampuan Menentukan Prioritas, biasanya yang menjadi titik tolak strategik organisasional adalah “SWOT”.
o Kemampuan Membedakan hal yang Urgen dan yang Penting
o Naluri yang Tepat, kekampuannya untuk memilih waktu yang tepat untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu.
o Rasa Kohesi yang tinggi, :senasib sepenanggungan”, keterikan satu sama lain.
o Rasa Relevansi yang tinggi, pemimpin tersebut mampu berpikir dan bertindak sehingga hal-hal yang dikerjakannya mempunyai relevansi tinggi dan langsung dengan usaha pencapaian tujuan dan berbagai sasaran organisasi.
o Keteladanan,s seseorang yang dinilai pantas dijadikan sebagai panutan dan teladan dalam sikap, tindak-tanduk dan perilaku.
o Menjadi Pendengar yang Baik
o Adaptabilitas, kepemimpinan selalu bersifat situasional, kondisonal, temporal dan spatial.
o Fleksibilitas, mampu melakukan perubahan dalam cara berpikir, cara bertindak, sikap dan perilaku agar sesuai dengan tuntutan situasi dan kondisi tertentu yang dihadapi tanpa mengorbankan prinsip-prinsip hidup yang dianut oleh seseorang.
o Ketegasan
o Keberanian
o Orientasi Masa Depan
o Sikap yang Antisipatif dan Proaktif

• KERETAKAN DALAM ORGANISASI

Salah paham dalam menerima dan menafisrkan pesan.
o Prosedur hubungan dalam organisasi tidak diikuti dengan benar. Misalnya, arahan dari pihak atasan langsung ke level paling bawah, tanpa mengambil peranan pihak tengah (middle level) dalam organisasi.
o Kurangnya komitmen penuh dalam kerja organisasi. Aturan organisasi tidak dipahami dan dihayati pleh anggota organisasi.
o Adanya kepentingan pribadi. Organisasi dipergunakan untuk memperoleh keuntungan pribadi.
o Permasalahan yang tidak kunjung selesai, sehingga tidak muncul kondisi organisasi yang nyaman.
o Tidak adanya pembagian kerja dan juga pembagian keuntungan yang adil..

Keretakan dalam organisasi dapat menumbuhkan citra negatif, dengan permasalah yang saling terkait, antara lain :
o Keretakan hubungan antara anggota organisasi.
o Perselisihan yang terus berlarut-larut dan suasana organisasi yang muram.
o Wujud sikap mementingkan diri sendiri.
o Produktivitas organisasi merosot.
o Ketidakstabilan organisasi akibat dari retaknya hubungan.
o Penyalahsunaan kekuasaan, mementingkan diri sendiri
• PEMIMPIN VISIONER

Kepemimpinan visioner, adalah pola kepemimpinan yang ditujukan untuk memberi arti pada kerja dan usaha yang perlu dilakukan bersama-sama oleh para anggota perusahaan dengan cara memberi arahan dan makna pada kerja dan usaha yang dilakukan berdasarkan visi yang jelas (Diana Kartanegara, 2003).

Kepemimpinan Visioner memerlukan kompetensi tertentu. Pemimipin visioner setidaknya harus memiliki empat kompetensi kunci sebagaimana dikemukakan oleh Burt Nanus (1992), yaitu:
o Seorang pemimpin visioner harus memiliki kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif dengan manajer dan karyawan lainnya dalam organisasi. Hal ini membutuhkan pemimpin untuk menghasilkan “guidance, encouragement, and motivation.”
o Seorang pemimpin visioner harus memahami lingkungan luar dan memiliki kemampuan bereaksi secara tepat atas segala ancaman dan peluang. Ini termasuk, yang plaing penting, dapat "relate skillfully" dengan orang-orang kunci di luar organisasi, namun memainkan peran penting terhadap organisasi (investor, dan pelanggan).
o Seorang pemimpin harus memegang peran penting dalam membentuk dan mempengaruhi praktek organisasi, prosedur, produk dan jasa. Seorang pemimpin dalam hal ini harus terlibat dalam organisasi untuk menghasilkan dan mempertahankan kesempurnaan pelayanan, sejalan dengan mempersiapkan dan memandu jalan organisasi ke masa depan (successfully achieved vision).
o Seorang pemimpin visioner harus memiliki atau mengembangkan "ceruk" untuk mengantisipasi masa depan. Ceruk ini merupakan ssebuah bentuk imajinatif, yang berdasarkan atas kemampuan data untuk mengakses kebutuhan masa depan konsumen, teknologi, dan lain sebagainya. Ini termasuk kemampuan untuk mengatur sumber daya organisasi guna memperiapkan diri menghadapi kemunculan kebutuhan dan perubahan ini.

Barbara Brown mengajukan 10 kompetensi yang harus dimiliki oleh pemimpin visioner, yaitu:
o Visualizing. Pemimpin visioner mempunyai gambaran yang jelas tentang apa yang hendak dicapai dan mempunyai gambaran yang jelas kapan hal itu akan dapat dicapai.
o Futuristic Thinking. Pemimpin visioner tidak hanya memikirkan di mana posisi bisnis pada saat ini, tetapi lebih memikirkan di mana posisi yang diinginkan pada masa yang akan datang.
o Showing Foresight. Pemimpin visioner adalah perencana yang dapat memperkirakan masa depan. Dalam membuat rencana tidak hanya mempertimbangkan apa yang ingin dilakukan, tetapi mempertimbangkan teknologi, prosedur, organisasi dan faktor lain yang mungkin dapat mempengaruhi rencana.
o Proactive Planning. Pemimpin visioner menetapkan sasaran dan strategi yang spesifik untuk mencapai sasaran tersebut. Pemimpin visioner mampu mengantisipasi atau mempertimbangkan rintangan potensial dan mengembangkan rencana darurat untuk menanggulangi rintangan itu
o Creative Thinking. Dalam menghadapi tantangan pemimpin visioner berusaha mencari alternatif jalan keluar yang baru dengan memperhatikan isu, peluang dan masalah. Pemimpin visioner akan berkata “If it ain’t broke, BREAK IT!”.
o Taking Risks. Pemimpin visioner berani mengambil resiko, dan menganggap kegagalan sebagai peluang bukan kemunduran.
o Process alignment. Pemimpin visioner mengetahui bagaimana cara menghubungkan sasaran dirinya dengan sasaran organisasi. Ia dapat dengan segera menselaraskan tugas dan pekerjaan setiap departemen pada seluruh organisasi.
o Coalition building. Pemimpin visioner menyadari bahwa dalam rangka mencapai sasara dirinya, dia harus menciptakan hubungan yang harmonis baik ke dalam maupun ke luar organisasi. Dia aktif mencari peluang untuk bekerjasama dengan berbagai macam individu, departemen dan golongan tertentu.
o Continuous Learning. Pemimpin visioner harus mampu dengan teratur mengambil bagian dalam pelatihan dan berbagai jenis pengembanganlainnya, baik di dalam maupun di luar organisasi. Pemimpin visioner mampu menguji setiap interaksi, negatif atau positif, sehingga mampu mempelajari situasi. Pemimpin visioner mampu mengejar peluang untuk bekerjasama dan mengambil bagian dalam proyek yang dapat memperluas pengetahuan, memberikan tantangan berpikir dan mengembangkan imajinasi.
o Embracing Change. Pemimpin visioner mengetahui bahwa perubahan adalah suatu bagian yang penting bagi pertumbuhan dan pengembangan. Ketika ditemukan perubahan yang tidak diinginkan atau tidak diantisipasi, pemimpin visioner dengan aktif menyelidiki jalan yang dapat memberikan manfaat pada perubahan tersebut.
Burt Nanus (1992), mengungkapkan ada empat peran yang harus dimainkan oleh pemimpin visioner dalam melaksanakan kepemimpinannya, yaitu:
o Peran penentu arah (direction setter). Peran ini merupakan peran di mana seorang pemimpin menyajikan suatu visi, meyakinkan gambaran atau target untuk suatu organisasi, guna diraih pada masa depan, dan melibatkan orang-orang dari "get-go." Hal ini bagi para ahli dalam studi dan praktek kepemimpinan merupakan esensi dari kepemimpinan. Sebagai penentu arah, seorang pemimpin menyampaikan visi, mengkomunikasikannya, memotivasi pekerja dan rekan, serta meyakinkan orang bahwa apa yang dilakukan merupakan hal yang benar, dan mendukung partisipasi pada seluruh tingkat dan pada seluruh tahap usaha menuju masa depan.
o Agen perubahan (agent of change). Agen perubahan merupakan peran penting kedua dari seorang pemimpin visioner. Dalam konteks perubahan, lingkungan eksternal adalah pusat. Ekonomi, sosial, teknologi, dan perubahan politis terjadi secara terus-menerus, beberapa berlangsung secara dramatis dan yang lainnya berlangsung dengan perlahan. Tentu saja, kebutuhan pelanggan dan pilihan berubah sebagaimana halnya perubahan keinginan para stakeholders. Para pemimpin yang efektif harus secara konstan menyesuaikan terhadap perubahan ini dan berpikir ke depan tentang perubahan potensial dan yang dapat dirubah. Hal ini menjamin bahwa pemimpin disediakan untuk seluruh situasi atau peristiwa-peristiwa yang dapat mengancam kesuksesan organisasi saat ini, dan yang paling penting masa depan. Akhirnya, fleksibilitas dan resiko yang dihitung pengambilan adalah juga penting lingkungan yang berubah.
o Juru bicara (spokesperson). Memperoleh "pesan" ke luar, dan juga berbicara, boleh dikatakan merupakan suatu bagian penting dari memimpikan masa depan suatu organisasi. Seorang pemimpin efektif adalah juga seseorang yang mengetahui dan menghargai segala bentuk komunikasi tersedia, guna menjelaskan dan membangun dukungan untuk suatu visi masa depan. Pemimpin, sebagai juru bicara untuk visi, harus mengkomunikasikan suatu pesan yang mengikat semua orang agar melibatkan diri dan menyentuh visi organisasi-secara internal dan secara eksternal. Visi yang disampaikan harus "bermanfaat, menarik, dan menumbulkan kegairahan tentang masa depan organisasi."
o Pelatih (coach). Pemimpin visioner yang efektif harus menjadi pelatih yang baik. Dengan ini berarti bahwa seorang pemimpin harus menggunakan kerjasama kelompok untuk mencapai visi yang dinyatakan. Seorang pemimpin mengoptimalkan kemampuan seluruh "pemain" untuk bekerja sama, mengkoordinir aktivitas atau usaha mereka, ke arah "pencapaian kemenangan," atau menuju pencapaian suatu visi organisasi. Pemimpin, sebagai pelatih, menjaga pekerja untuk memusatkan pada realisasi visi dengan pengarahan, memberi harapan, dan membangun kepercayaan di antara pemain yang penting bagi organisasi dan visinya untuk masa depan. Dalam beberapa kasus, hal tersebut dapat dibantah bahwa pemimpin sebagai pelatih, lebih tepat untuk ditunjuk sebagai "player-coach."

Sumber :Google

PERKEMBANGAN PANDANGAN BARU TENTANG ORGANISASI

PERKEMBANGAN PANDANGAN BARU TENTANG ORGANISASI


1)ARTI PENGEMBANGAN ORGANISASI
Organisasi berasal dari kata organon dalam bahasa Yunani yang berarti alat. Pengertian organisasi telah banyak disampaikan para ahli, tetapi pada dasarnya tidak ada perbedaan yang terlalu mendasar. Sehingga dapat disimpulkan bahwa organisasi merupakan sarana untuk melakukan kerjasama antara orang - orang atau sekumpulan manusia dalam rangka mencapai tujuan bersama

2)SEJARAH PERKEMBANGAN ORGANISASI
Sejarah Pengembanga Organisasi ditunjukkan oleh lima latar belakang
a.Pelatihan laboratorium, adalah bagaimana setiap individu bisa memahami arti dari organisasi.
b.Umpan balik survei, antara individu saling bekerja sama
c.Riset tindakan, menguji tindakan yang memungkinkan terjadinya kesalahan.
d.Produktivitas dan kualitas kehidupan kerja, yaitu hasil dari pencapain yang telah di uji sebelumnya,serta
e.Perubahan strategik.

Pertumbuhan yang berkelanjutan di dalam sejumlah pendekatan Pengembangan Organisasi, praktisi, dan keterlibatan organisasi membuktikan sehatnya suatu disiplin dan menawarkan suatu prospek yang menguntungkan di waktu mendatang.


3)KARAKTERISTIK PENGEMBANGAN ORGANISASI

Semua organisasi harus berubah karena adanya tekanan di dalam lingkungan internal maupun eksternal. Walaupun perubahan yang terjadi lebih pada lingkungan, namun pada umumnya menuntut perubahan lebih pada organisasional, dan organisasi-organisasi bisa melakukan lebih banyak perubahan ataupun lebih sedikit. Organisasi-organisasi bisa merubah tujuan dan strategi-strategi, teknologi, desain pekerjaan, struktur, proses-proses, dan orang.

Perubahan-perubahan pada orang senantiasa mendampingi perubahan-perubahan pada faktor-faktor yang lain. Proses perubahan pada umumnya mencakup sikap dan perilaku saat ini yang siknifikan. perubahan-perubahannya dan akhirnya kepemilikan sikap dan perilaku yang baru.

Sejumlah isu-isu kunci dan problem harus dihadapi selama dalam proses perubahan umum.
Pertama adalah, diagnosis yang akurat mengenai situasi dan kondisi saat ini.

Kedua adalah, penolakan yang ditimbulkan oleh adanya perubahan.

Ketiga adalah, isu pelaksanaan evaluasi yang memadai dari usaha perubahan yang
sukses.

4)ORGANISASI MASA DEPAN
Dalam abad dua puluh satu ini setiap organisasi akan dan harus menghadapi persaingan yang semakin kompleks dan menantang, baik persaingan aktual maupun potensial, yang aktual harus dihadapi dan yang potensial perlu diantisipasi. Dalam menghadapi semua itu terdapat dua pendekatan yang mungkin diambil oleh suatu organisasi yaitu :

*Pendekatan yang berbasis sumberdaya tangible,
*Pendekatan yang berbasis Sumberdaya manusia (intangible).

Organisasi yang menganggap bahwa persaingan hanya bersifat fisik pendekatan pertama yang akan diambil, membina universitas hanya berputar-putar dalam masalah yang nyata, karena memang inilah yang paling bisa dilihat dan ditunjukan, namun bagi yang melihat persaingan ke depan lebih mengarah pada persaingan pengetahuan.

Tanpa mengabaikan hal fisik, maka pengembangan SDM akan menjadi prioritas, dan ini perlu komitmen yang kuat karena time-response dari cara ini lama dan susah dilihat apalagi ditunjukan, namun pendekatan ini sebenarnya akan sangat dirasakan dalam menyehatkan dan mengembangkan suatu Organisasi menjadi organisasi pembelajar (learning organization)


Para Pakar berpendapat bahwa dalam era dewasa ini pandangan yang berbasis SDM nampaknya lebih penting, mengingat persaingan yang terjadi justru ditentukan oleh bagaimana sumberdaya manusia tersebut berperan dan berkreasi bagi kemajuan organisasi, dan dalam konteks ini pendidikan menjadi salah satu faktor penting dalam meningkatkan kemampuannya.

Sumberdaya manusia / Human Capital merupakan sumberdaya strategis, bertambah secara inkremental bukan alokatif, karena merupakan sumberdaya yang berbasis pengetahuan (knowledge based resources) yakni sumberdaya yang mencakup keterampilan, kemampuan,
kapasitas serta kapabilitas pembelajaran.

Kapasitas dan kapabilitas tersebut pada gilirannya akan dapat memupuk sumberdaya sosial yang juga amat diperlukan dalam bentuk jaringan kerja baik internal maupun dengan pihak eksternal organisasi, ini berarti networking juga menjadi hal yang penting dalam memenangkan persaingan. Pengembangan Sumberdaya manusia merupakan prasyarat bagi pengembangan organisasi, artinya tanpa hal itu orang bisa punya alasan untuk meyakini kecilnya kemungkinan organisasi untuk tetap hidup dan bertahan dalam era kompetisi.

sumber :
1. http://massofa.wordpress.com
2. http://www.pdf-search-engine.com
3. http://all-about-trick.blogspot.com

KOMUNIKASI DAN ORGANISASI

KOMUNIKASI DAN ORGANISASI

Komunikasi merupakan elemen penting dalam organisasi. Karena tanpa adanya komunikasi segala sesuatunya pasti tidak akan berjalan baik. Kemungkinan besar banyak terjadi “Miss Communication” dengan rekan kerja atau atasan yang dampaknya cukup besar bagi karir kita. Sebelum membahas pengertian komunikasi organisasi sebaiknya kita uraikan terminologi yang melekat pada konteks komunikasi organisasi,
yaitu komunikasi dan organisasi. Komunikasi berasal dari bahasa latin “communis” atau ‘common” dalam Bahasa Inggris yang berarti sama. Berkomunikasi berarti kita berusaha untuk mencapai kesamaan makna, “commonness”. Atau dengan ungkapan yang lain, melalui komunikasi kita mencoba berbagi informasi, gagasan atau sikap kita dengan partisipan lainnya. Kendala utama dalam berkomunikasi adalah seringkali kita mempunyai makna yang berbeda terhadap lambang yang sama.

Manusia di dalam kehidupannya harus berkomunikasi, artinya memerlukan orang lain dan membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk saling berinteraksi. Hal ini merupakan suatu hakekat bahwa sebagian besar pribadi manusia terbentuk dari hasil integrasi sosial dengan sesama dalam kelompok dan masyarakat. Di dalam kelompok/organisasi itu selalu terdapat bentuk kepemimpinan yang merupakan masalah penting untuk kelangsungan hidup kelompok, yang terdiri dari pemimpin dan bawahan/karyawan. Di antara kedua belah pihak harus ada two-way-communications atau komunikasi dua arah atau komunikasi timbal balik, untuk itu diperlukan adanya kerja sama yang diharapkan untuk mencapai cita-cita, baik cita-cita pribadi, maupun kelompok, untuk mencapai tujuan suatu organisasi. Kerja sama tersebut terdiri dari berbagai maksud yang meliputi hubungan sosial/kebudayaan. Hubungan yang terjadi merupakan suatu proses adanya suatu keinginan masing-masing individu, untuk memperoleh suatu hasil yang nyata dan dapat memberikan manfaat untuk kehidupan yang berkelanjutan.
Bila sasaran komunikasi dapat diterapkan dalam suatu organisasi baik organisasi pemerintah, organisasi kemasyarakatan, maupun organisasi perusahaan, maka sasaran yang dituju pun akan beraneka ragam, tapi tujuan utamanya tentulah untuk mempersatukan individu-individu yang tergabung dalam organisasi tersebut. Berdasarkan sifat komunikasi dan jumlah komunikasi menurut Onong Uchyana Effendi, dalam bukunya “Dimensi-Dimensi Komunikasi” hal. 50, komunikasi dapat digolongkan ke dalam tiga kategori:
1. Komunikasi antar pribadi
Komunikasi ini penerapannya antara pribadi/individu dalam usaha menyampaikan informasi yang dimaksudkan untuk mencapai kesamaan pengertian, sehingga dengan demikian dapat tercapai keinginan bersama.
2. Komunikasi kelompok
Pada prinsipnya dalam melakukan suatu komunikasi yang ditekankan adalah faktor kelompok, sehingga komunikasi menjadi lebih luas. Dalam usaha menyampaikan informasi, komunikasi dalam kelompok tidak seperti komunikasi antar pribadi.
3. Komunikasi massa
Komunikasi massa dilakukan dengan melalui alat, yaitu media massa yang meliputi cetak dan elektronik.
Dalam melakukan komunikasi organisasi, Steward L.Tubbs dan Sylvia Moss dalam Human Communication menguraikan adanya 3 (tiga) model dalam komunikasi:
1. Model komunikasi linier (one-way communication), dalam model ini komunikator memberikan suatu stimuli dan komunikan melakukan respon yang diharapkan tanpa mengadakan seleksi dan interpretasi. Komunikasinya bersifat monolog.
2. Model komunikasi interaksional. Sebagai kelanjutan dari model yang pertama, pada tahap ini sudah terjadi feedback atau umpan balik. Komunikasi yang berlangsung bersifat dua arah dan ada dialog, di mana setiap partisipan memiliki peran ganda, dalam arti pada satu saat bertindak sebagai komunikator, pada saat yang lain bertindak sebagai komunikan.
3. Model komunikasi transaksional. Dalam model ini komunikasi hanya dapat dipahami dalam konteks hubungan (relationship) antara dua orang atau lebih. Pandangan ini menekankan bahwa semua perilaku adalah komunikatif. Tidak ada satupun yang tidak dapat dikomunikasikan.
Mengenai organisasi, salah satu defenisi menyebutkan bahwa organisasi merupakan suatu kumpulan atau sistem individual yang melalui suatu hirarki/jenjang dan pembagian kerja, berupaya mencapai tujuan yang ditetapkan.
Sebagaimana telah disebut terdahulu, bahwa arus komunikasi dalam organisasi meliputi komunikasi vertikal dan komunikasi horisontal. Masing-masing arus komunikasi tersebut mempunyai perbedaan fungsi yang sangat tegas. Ronald Adler dan George Rodman dalam buku Understanding Human Communication, mencoba menguraikan masing-masing, fungsi dari kedua arus komunikasi dalam organisasi tersebut sebagai berikut:
1. Downward communication, yaitu komunikasi yang berlangsung ketika orang-orang yang berada pada tataran manajemen mengirimkan pesan kepada bawahannya
2. Upward communication, yaitu komunikasi yang terjadi ketika bawahan (subordinate) mengirim pesan kepada atasannya.
3. Horizontal communication, yaitu tindak komunikasi ini berlangsung di antara para karyawan ataupun bagian yang memiliki kedudukan yang setara.
Fungsi Komunikasi dalam Organisasi
Dalam suatu organisasi baik yang berorientasi komersial maupun sosial, komunikasi dalam organisasi atau lembaga tersebut akan melibatkan empat fungsi, yaitu:
1. Fungsi informatif
2. Fungsi Regulatif
3. Fungsi Persuasif
4. Fungsi Integratif
Memahami Komunikasi dalam Organisasi
Gaya komunikasi atau communication style akan memberikan pengetahuan kepada kita tentang bagaimana perilaku orang-orang dalam suatu organisasi ketika mereka melaksanakan tindak berbagi informasi dan gagasan. Sementara pada pengaruh kekuasaan dalam organisasi, kita akan mengkaji jenis-jenis kekuasaan yang digunakan oleh orang-orang dalam tataran manajemen sewaktu mereka mencoba mempengaruhi kemampuan berkomunikasi dalam organsasi, kita akan diajak untuk memikirkan bagaimana mendefinisikan tujuan kita sehubungan dengan tugas dalam organisasi, bagaimana kita memilih orang yang tepat untuk diajak kerjasama dan bagaimana kita memilih saluran yang efektif untuk melaksanakan tugas tersebut.
Gaya Komunikasi. Gaya komunikasi (communication style) didefinisikan sebagai seperangkat perilaku antarpribadi yang terspesialisasi yang digunakan dalam suatu situasi tertentu (a specialized set of intexpersonal behaviors that are used in a given situation).
Masing-masing gaya komunikasi terdiri dari sekumpulan perilaku komunikasi yang dipakai untuk mendapatkan respon atau tanggapan tertentu dalam situasi yang tertentu pula. Kesesuaian dari satu gaya komunikasi yang digunakan, bergantung pada maksud dari pengirim (sender) dan harapan dari penerima (receiver).
Kesimpulan: Gambaran umum yang diperoleh dari uraian di atas adalah bahwa the equalitarian style of communication merupakan gaya komunikasi yang ideal. Sementara tiga gaya komunikasi lainnya: structuring, dynamic dan relinguishing dapat digunakan secara strategis untuk menghasilkan efek yang bermanfaat bagi organisasi.

Sumber : Ahmad

Relakan Dirimu Untuknya

Relakan Dirimu Untuknya


Lupakan aku… bila tak pantasku untukmu…
Tinggalkan aku… bila kau mencintainya…
Mungkin dirinya… lebih baik dimatamu…
Walau kusadari… sakitkan menemaniku…

Sejalan cintaku… slalu mengharapkanmu…
Sulit untuk… membuang rasa untukmu…
Terima kasih… kau sudah jadi temanku…
Meski kini… kau harus menjauhiku…

Reff:
Rela relaku relakan semua kisah ini…
Meski perih ini kan menghantui langkah-langkahku…
Walau ku tak bisa memilikimu…
Tetap tersenyum dengan Indah…

Tak… mengapa… asalkan kau bahagia…
Ku… relakan… dirimu untuk bersamanya…
Ku… lepaskan… agar kau bahagia…
Ku… ikhlaskan… dirimu untuk bersamanya…

By : Liesta Dwi Feranita

Selalu Kamu

Selalu Kamu


Dan… saat kau tersenyum…
Indah mempesona… membuatku tak ingin…
Melupakan bayangmu… dari fikiranku…
Yang lama tersimpan…

Terhanyutku didalam…
Jaring-jaring cintamu…
Yang kau rajut untukku…
Menjerat hatiku untuk bersamamu…

Reff :
Tak hentiku… memikirkanmu…
Tak bisa ku… melupakan bayangmu…
Selalu ku… sebut namamu…
Tak ingin… berhenti tuk mengakhiri… semua…

Disini ku selalu mengingat dirimu…
Disana ku pun ingin, selalu bersamamu…
Dimana mana ku tak terbiasa…
Selalu memikirkan kamu…

By: Liesta Dwi Feranita

Jiwa Yang Sepi

Jiwa Yang Sepi

Terlarut aku dalam tangisan
Tersandung aku dalam cinta
Tergila aku dalam kesepian
Rapuh aku dalam kesendirian

Tanyaku di malam hari
Pada bintang-bintang yang terang
Menyinari gelapnya hatiku
Membuat tangis dalam senyumku hilang

Hujan… hujan turun membasahi wajah
Penuh haru tangis kini tak terlihat lagi
Sang pelangi datang menyinariku…
Burung-burung terbang membawa dukaku…

Inginku meraih bintang
Untuk hidup bersamaku dalam 1 tujuan
Bintang berikan sayapnya untukku…
Memberikan harapan baru pada jiwa yang sepi…
Melepas mimpi-mimpiku bersamanya…

By : Liesta Dwi Feranita

Bintang Yang Sempurna

Bintang Yang Sempurna

Terikat dalam akhir hidupku…
Tentang perjalanan cintaku bersamanya…
Meski dalam hati terasa menyiksaku…
Namun batinku tak terhenti untuknya…

Harusku coba saat malam yang panjang…
Terangi hidup pada bintang yang indah…
Tak henti ku.. coba isi ruang hatiku…
Meski dengan bintang yang lain…

Reff
Dan… Jika ku menunggu…
Kanku harap semua.. harus jadi milikku…
Dan… jika ku berhenti…
Dan truz tak mencari, dalam hati yang sepi…

Ku, harap kau ajari, tentang cinta yang semu…
Dalam bayang-bayangmu, terukir dengan indah…

Ku, harap kau kan datang…
Tuk ajari semua… yang tak ku bisa…
Kau, bintang yang sempurna…
Yang pernah ku miliki…
Yang pernah ku miliki… hoooo…

Sabtu, 09 April 2011

“ TRAGEDI CD PENELAN NYAWA “

“ TRAGEDI CD PENELAN NYAWA “

Pada suatu malam saat semua anggota keluarga tengah tertidur nyenyak di rumah. Namun ada satu anak perempuan remaja yang terbangun dari tidurnya. Gadis itu teringat tentang CD Film Hantu yang dia temukan bersama 4 teman lainnya di bawah kursi kereta. Ke – 4 anak itu tidak sengaja menemukannya saat mereka pulang sekolah yang hendak pergi main dulu untuk ketempat penjualan CD horor, dengan naik kreta Api. Didalam kreta mereka asik mengobrol tentang film favorit mereka.
Sesampainya di toko, mereka langsung mencari CD horor yang mereka gemari itu. Namun, sudah 2 jam lamanya tak satupun dari mereka yang menemukan CD super horor. Mereka pun menyerah untuk mencarinya dan dengan pasrah pulang tanpa senyuman. Setibanya di stasiun mereka pun langsung naik kreta dengan 3 org duduk, dan 2 org lainnya berdiri. Kreta yang penuh sesak dan sumpek alias panas, tidak membuat mereka jera untuk kembali menaikinya. Saat mengobrol salah seorang melihat kearah kolong kursi kreta agar tidak penasaran. Dia melihat CD yang membuatnya tertarik untuk mengambilnya. Lalu setelah diambil kemudian dia tunjukkan pada teman – temannya.
Eh coba liat deh apa yang w temuin ini (lista). Apaan tuh coba dong liat (elda). (mereka pun membacanya) CD Penelan Nyawa... ? ? ? Wah gays, Kayanya seru nih Film (lista) ?. Iya tuh, dari judulnya aja udah bikin w tertarik buat nontonnya (dwi). Ya udah gimana kalau besok aja sepulang sekolah kita nonton bareng ini film ?(Siti). Boleh boleh (dwi). Ide yang bagus tuh sob (ika). Good idea (elda)... Sip (lista)... jadi gak sabar buat nonton ni film besok (lista). Sama (dwi). Truz siapa duluan yang mau bawa ni CD pulang ? (elda). Emh... gimana kalau w aja yang bawa ? (Dwi). Boleh ko Wi (Siti). Loh gak bisa gitu dong, kan w yang nemuin itu CD? Brarti seharusnya w duluan yang bawa tuh CD (Lista). Enak aja, emanknya cuma lo doang yang mau nonton duluan !, w juga mau kali...(Elda). Aduh, ko lo berdua jadi ribut gini sih...(Ika). (mereka pun bertengkar ). Tunggu ! Gimana kalau kita selesaikan setelah turun dari kreta ajah ?(siti). Oke (lista). W juga oke (elda). Loh Ik, kenapa lo melototin w kaya gitu? (lista). Lo sendiri kenapa nanya kaya gitu ? (ika). ko lo malah jadi balik nanya sih, bukannya jawab (lista). Lo sendiri bukannya jawab? (ika). Ih, nyebelin banget si lo? (lista). Elo tuh yang nyebelin!(ika). Bisa gak sih gak usah pake nyolot! (lista). Siapa yang nyolot! (ika). Ya elolah, siapa lagi (lista). Huststs... syadap (siti). Ko lo jadi ribut lagi sih ? kan kita udah sepakat untuk selesain masalah ini setelah kita turun (siti). Au lo berdua gimana sih? (dwi). Apa lo ? (lista). Eh udah (elda). Untung ja gak da org disini kecuali kita berempat (dwi).
Setibanya, mereka pun turun dari kreta. Oke, sekarang kita selesain semuanya disini (siti). Ya udah trus caranya gimana ?(lista). Mikirlah (ika). Eh gak usah pake nyolot ya?(lista). Ika udah dong (dwi). Emh... mereka pun berfikir. Eh, W tawu caranya gimana (elda). Gimana caranya Da ? (dwi). Oke, tapi kita baikan dulu ya ? biar enak (siti). Iya, ma’afin w ya Ta, Wi, Da ? soalnya tadi w emosi sesaat (ika). Iya Ik sama – sama w juga (lista). Nah gitu dong, kan kalau akur enak dilihatnya. He he he (siti). Gimana Da caranya ? (dwi). Gini, gimana kalau kita hompimpa aja ? (elda). Hompimpa ??? (dwi). Oh, w ngerti maksud lo dae (lista). Boleh juga tuh idenya dae... (lista). Iya (ika). Aduh dwi, masa lo gak ngerti sih maksudnya dae. (lista). Emangnya apa ? (dwi). Gini loh wi.. jadi kita hompimpa buat nentuin siapa yang bawa ni CD duluan (ika). Ya udah yuk kita mulai hompimpanya ?(dwi). Dwi dwi, dah tawu aja semangat bener (siti). Peraturannya, siapa yang keluar duluan brarti dia yang bawa duluan (siti). Oke (elda). Rebez (lista). Sip (ika).” Sambil hompimpa di dalam hatipun mereka berkata berharap”. W dong yang duluan (lista)... semoga w (ika). Ayolah w (dwi). W dong (elda)... w yang kedua juga gak papa (siti). “hompimpa alaiyum gambreng” hingga 3x selanjutnya suten. Gays, Ko jadi merinding ya w, padahal tadi enggak. Kenapa ya ? (lista (sambil mengusap leher belakangnya)). Kenapa lo Ta ? (dwi). W juga gak tawu ni Wi, tiba – tiba aja langsung merinding kaya gini (lista). Ahk lo mah ngada – ngada Ta (ika). Sumpah deh w (lista). Lanjutin lagi ahk, (elda). Yaudah yuk lanjut (siti). Yes w duluan yang nonton (ika). w kedua (dwi). Biarin deh ketiga (elda). Ayo Ti sekarang giliran kita suten (lista). Kayanya bakalan w yang menang deh Ta (siti). Masa! Orang w juga yang bakal menang (liesta). 3x suit ya (siti). Oke (lista). 1 (siti). 2 w (siti). 1 (lista). 2 sama (lista). Wah ini penentuan nih... (lista). Yes w 3 (siti). sory Tank w duluan (siti). huh, gak adil nih... masa yang nemuin belakangan nontonnya... cemberut (lista). I D L! (siti). hahay (dwi). Ahk parah nih... SIAL... (lista). Emang enak, dah entar w ceritain aja Ta sambil nunggu tuh CD sama lo... (ika). ahk, gak asik klo di ceritain Ka. Enakkan nonton langsung (lista). Yaudahlah Ta, lagiankan besok kita nonton dulu sebelum dibawa masing – masing (siti). iya juga ya (lista). Oke deh kalo gituh,,, sip (lista). Yawudin yuk kita pulang, nih Ka Cdnya, besok jangan lupa dibawa ya ? (siti). Oke deh Ti (ika).
Ke esokkan harinya di dalam kelas...
Pagi... (dwi). Wah, udah dateng lo Ik (dwi). Iya dong, mangnya elo? Jam seginih baru dateng (ika). Sialan. Lo bawakan Ik Cdnya ? (dwi). Tenang aja Wi, w bawa ko (ika). wah, lo pada udah dateng (elda). Asalammu’alaikum ? (siti). walaikum salam (dwi + ika). si listank mana ? blom dateng dia (siti). ahk paling telat, diakan udah biasa masa lo gak tawu (elda). Iya juga ya (siti).
5 menit setelah masuk...
Asalammu’alaikum ? (lista). Walaikumsalam (anak – anak). Ma’af pak saya telat (lista). Iya, duduk (pak guru). Kemana aja lo Tank ? jam segini baru dateng (siti). macet Ti (lista). Bo’ong banget lo Ta, biasanya juga telat (elda). Iya sih... tapi jangan buka kartu gitu dong Da (lista). Ahk, kagak w buka juga udah ketauan, iyalah hampir setiap hari ja lo telat (elda). Bukannya hampir Da, tapi emang udah tiap hari (ika). Sekarep kalianlah (lista).
Merekapun belajar... masuk pada jam ke – 3 kebetulan gurunya tidak masuk kelas di karenakan ada halangan mendadak. Asik gurunya gak masuk (dwi). Seneng bener lo Wi (lista). Iya dong (dwi). Nyok kita cerita (dwi). Ayo, sini dong Wi (ika). entar jadi nih kita nonton ? (dwi). Jadilah, w penasaran (lista). Trus entar nontonnya dimana ? (dwi). Dirumah w aja (elda). Jauh Da (siti). Di rumah si Ika aja, bolehkan Ik ? (dwi). Boleh (ika). maunya dirumah Ika terus lo Wi (lista). Tawu nih Dwi (ika). biarin, kan dirumahnya Ika banyak makanan (dwi). Yeh, lo kata rumah w swalayan (ika). mampus lo Wi digituin, w si malu klo digituin (lista). Bales dong Wi (elda). Apa si nih Ika gak jelas banget (dwi). Yaudah entar nontonnya di rumah w (ika). Nah gitu dong Ik (dwi). Oke oke (siti). atur ajalah (lista). Sip (elda). Makan yuk Ik ? Laper nih w (dwi). Yuk (ika). makan apa kita (elda). Tank lo mau makan apa ? (siti). ehm... apa ya ? liat nanti aja deh Ti (lista). Ketoprak aja yuk Tank ? (siti). boleh boleh (lista). W juga ahk (dwi). Yaudah Wi pesen ketoprak 5 gih (ika). sip (dwi)...

blach_liesta@yahoo.co.id

Menagis & Meringis

Menagis & Meringis


Saat. Kumarah, kukesal, kumerasakan sakit…
Saat itu.. ku hanya. Bisa menangis…
Ku… diam… tak bersuarakan hati…
Seperti mati.. hanya bisa meringis…

Reff:
Dulu.. kubilang… ku orang paling bahagia…
Dulu.. kubilang… ku orang paling bersabar…
Dulu.. kubilang… ku orang paling mengerti…
Tapi.. se..ka..rang… kuhanya bisa menangis…
Tapi.. se..ka..rang… kuhanya bisa meringis…
Saja…

#
Hati.. ku merasakan sakit
Saat.. kau mencacimaki
Ku hanya diam… dan diam…
Keesokkan hari lagi, kau buatku paling berarti…
Ku tak menyangka… tu hanya kedokmu saja…

A..ku tak suka… kau menipuku…
A..ku kecewa… dengan sikapmu…
A..ku terluka… dan hanya bisa menangis…
Saja…

Back to : Reff, #, Reff 2x

Ku hanya bisa menangis…
Ku hanya bisa meringis…
Saja… 2x

LEBIH BAIK SENDIRI DULU

LEBIH BAIK SENDIRI DULU



Intro:
Ku lebih baik sendiri dulu
Ku lebih baik sendiri dulu
Sebelum kau menghantuiku
Sebelum kau menghantuiku

Aku sudah tahu kau mencintaiku
Menyimpan rasa dari dulu
Mungkin kamu fikir aku ini bodoh
Yang tak pernah tanggap dengan perasaanmu…

Aku sudah bilang.. kuingin sendiri
Sebelum kau pergi dariku
Meninggalkan aku saat kau tlah bosan
Dan mencari hati yang lain…

Ma’af – ma’af, aku belum siap
Untuk kehilangan dirimu
Mungkin karna ku terlalu takut
Kehilangan teman baikku…

Seperti dirimu…
Seperti dirimu…
Seperti dirimu…
Seperti dirimu…

BIARKAN

BIARKAN


Slalu saja bisa buatmu tersenyum indah…
Slalu saja buatmu bahagia…
Ingin kubuktikan cintaku padamu…
Namun ku tak mengerti cara tuk ungkapkan…

Banyak hal yang tak kau duga…
Banyak hal yang tak kau kira…
Banyak hal yang tak pernah kau sangka…
Banyak hal… yang tak ku mengerti darimu…

Cinta bisa buatku tersenyum…
Memilikimu bisa buatku senang…
Karna kau anugrah yang terindah…
Dalam hatiku dan hidupku…

Biarkan cintaku masuk kedalam hatimu…
Biarkan ragaku… bertemu dengan ragamu…
Biarkan mataku bertemu dengan matamu…
Biarkan senyum itu hanya untukku…


Blach_liesta@yahoo.co.id

Canda Tawa (Merayu)

Canda Tawa (Merayu)



Mentari kini berganti sore…
Sorak sorai canda tawa mu…
Bujuk kata rayuku mengganggumu…
Seakan membisikkan kata hatiku…

Kau pun tersenyum tersipu menggoda…
Seakan kau membalas rayuanku…
Ku tergoda… kembali merayu…
Kau hanya diam membisu…

Dibalik kursi teman sekelas…
Membuka telinga sambil tertawa…
Beraksi dia mulai meledekku…
Teriakan gombal pada si gadis…
Gadispun tertawa riang sekali…

Bercanda tawa dalam menggoda…
Hilangkan jenuh pada fikiran…
Sigadis malu mulai memerah…
Segera kuhentikan aksiku…

CERITA KEMARIN KISAHKU

CERITA KEMARIN KISAHKU

Saat malam datang…
Semua rasa penatpun hilang…
Terkubur perih ini dalam memori…
Tersimpan dalam hati semua kesalahanku…

Terceritakan semua dalam mimpi…
Dunia khayal tuk penuhi cerita indahku…
Terpejam mataku setelah lelah hari ini…
Tersenyum sendiri saatku ingat kembali…

Teringat saatku diwaktu pagi…
Saat semua tertawa dan menangisi diriku…
Perjumpaanpun saat menanti…

Teringat saat diwaktu siang…
Saatku bersalah… temanku mencari perih…
Derita… menambah lukaku…

Saatku mengingat kembali…
Perih luka ini… tlah terkubur dalam memori…
Teraniaya dalam mimpi burukku…
Kisah ini akanku kenang pada sebuah ciptaanku…

Kamis, 07 April 2011

Proses Organisasi

Proses Organisasi

Proses dalam kamus bahasa Indonesia berarti rangkaian suatu tindakan. Sedangkan proses dalam buku organisasi karamgan Gibso Invancevich Donnelly adalah berkenaan dengan aktifitas yang memberi kehidupan pada skema organisasi tersebut. Proses organisasi merupakan jiwa bagi struktur organisasi. Jika proses tersebut tidak berjalan dan berfungsi dengan baik,maka masalah tidak pernah yang tidak perah diharapkan akan timbul dalam sebuah organisasi.

Adapun model organisasi yang akan kita bahas disini ada empat proses prilaku yang nanti akan menyumbangkan prestasi pada organisasi yang effektif. Empat proses tersebut yaitu komunikasi, pengambilan keputusasn, evaluasi prestasi, sosialisasi dan karir.

Model-model dalam proses organisasi

1. Proses Komunikasi

Komunikasi menduduki tempat yang utama karena susunan keluasan dan cakupan organisasi secara keseluruhan ditentukan oleh tehnik komonikasi. Dari sudut pandang ini komuikasi adalah suatu proses social yag mempuyai relevansi terluas di dalam memfungsikan setiap kelompok, organisasi atau masyarakat.

Kelangsungan hidup organisasi berkaitan dengan kemampuan manajemen untuk menerima, menyampaikan, dan meleksanakan komunikasi. Proses organisasi menghubungkan organisasi dengan lingkungannya termasuk bagian-bagiannya. Informasi mengalir ke organisasi dan dari organisasi, termasuk di dalam organisasi itu sendiri.

Komunikasi diartikan sebagai proses penyampaian informasi atau pengiriman kepada penerima informasi. Dengan demikian penerimaan informasi harus memahami isi informasi yang di terimanya, sebaliknya apabila penerimaan informasi tidak memahami informasi yang di berikan oleh pemberi informasi berarti tidak terjadi komunikasi yang effektif yang pada akhirnya dapat menimbulkan suatu konflik. Disamping itu apabila komunikasi dipandang sebagai suatu proses, ada tiga elemen pokok yang salig berkaitan yang terdapat pada setiap terjadinya suatu komunikasi, yaitu sender (sumber berita), message(pesan), dan reciver (penerimaan berita). Apabila salah satunya dari ketiga elemen tersebut tidak ada, maka komunikasi tersebut tidak akan terjadi. Untuk itu terdapat delapan unsur pokok di dalam proses komunikasi.

a. Pengiriman atau sumber (sender)
b. Enconding
c. Message
d. Chanel
e. Receiver
f. Recoding
g. Noise
h. Feedback

2. Proses Pengambilan Keputusan

Keputusan dari seorang pemimpin tidak datang secara tiba-tiba, tetapi melalui suatu proses. Pengambilan keputusan yang akan diwujudkan menjadi kegiatan kelompok merupakan hak dan kewajiban pucuk pimpinan berupa wewenang dan wewenang itu dapat dilimpahkan.

Pengambilan keputusan oleh seorang pemimpin yang bersifat apriori (berburuk sangka) selalu merupakan proses, baik yang berlangsung dalam pikiran maupun dalam kegiatan oprasioal pemecahan masalah. Proses pengambilan keputusan itu berlangsung dengan tahapan sebagai berikut :

a. Menghimpun data melalui pencatatan bahkan mungkin berupa kegiatan penelitian
b. Melalui analisis data
c. Menetapkan keputusan yang akan ditempuh
d. Mengoprasionalakan keputusan menjadi kegiatan
e. Selama berlangsungnya kegiatan sebagai pelaksana keputusan akan diperoleh data oprasional yang baru

Sementara itu tahapan-tahapan dalam proses pengambilan keputusan dapat dikemukakan sebagai berikut :

a. Tetapkan masalah
b. Idntifikasi criteria keputusan
c. Alokasikan bobot pada criteria
d. Kembangkan alternaif
e. Evaluasi alternative
f. Pilih alternative terbaik

3. Proses Evaluasi Prestasi

prestasi individu menjadi bagian dari prestasi kelompok yang pada gilirannya menjadi bagian dari prestasi organisasi. Tidak ada suatu ukuran atau criteria yang memadai yang dapat mencerminkan prestasi suatu tingkatan.

Proses evaluasi prestasi didalam organisasi menunjukan bahwa prestasi individu, kelompok, dan organisasi adalah suatu hasil atau variabel bergantung dari prilaku organisasi, struktur dan proses. System yang diterapkan untuk mengevaluasi prestasi membantu maksud-maksud seperti penentuan imbalan (upah, promosi, dan alih tugas), identifikasi kebutuhan akan pelatihan (training), penyediaan balikan bagi para pegawai dan lain-lain. Sebenarnya banyak sekali metode yang dapat dimanfaatkan untuk mengevalusi prestasi sehingga merupakan tantangan tersendiri untuk memilih yang terbaik dari yang baik-baik. Dalam melakukan pengevaluasian sebaiknya diperhatikan hal-hal sebagai berikut :


1. Maksud dan evaluasi kerja
2. Evaluasi kerja dan evaluasi
3. Apa yang akan di evaluasi
4. Siapa yang seharusnya akan di evaluasi
5. Bagaimaa metodenya
6. Masalah potensial
7. Bagaimana mengatasi masalah

4. Proses Sosialisasi dan Karir

Proses sosialisasi adalah suatu proses dimana kita dapat bergaul dalam suatu komunitas tertentu maka disitulah proses sosialisasi akan terjadi. Sedangkan karir adalah suatu deretan posisi yang di duduki oleh seseorang selama perjalanan usianya.

Individu memasuki organisasi untuk bekerja dan merintis tujuan karir pribadi mereka. Organisasi mempekerjakan individu-individu untuk melaksanakan pekerjaan tertentu yaitu pekerjaan menurut struktur organisasi itu. Jadi kepentingan individu dan organisasi serta tujuannya harus disesuaikan jika keduanya ingin effektif.proses penyadaran individu akan harapan organisasi disebut sosialisasi, pengembangan karir dan sosialisasi adalah dua aktifitas yang saling berkaitan yang memberikan dampak pada prestasi baik prestasi organisasi maupun prestasi individu.

sumber :http://hasanismailr.blogspot.com/2009/10/proses-organisasi.html

Dinamika organisasi INTERNASIONAL

Dinamika organisasi INTERNASIONAL

Sebagian organisasi internasional memiliki kekuasaan di bidang pemerintahan dan bertindak sebagai entitas yang melampaui batas-batas negara. Organisasi dunia yang paling terkenal adalah Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) atau Union Nation (UN). PBB tidak hanya memelihara perdamaian, tetapi juga melakukan operasi-operasi penting di bidang social dan ekonomi. Fungsi-fungsi PBB tersebut telah berlangsung lama di beberapa wilayah sebagian berhasil namun banyak juga yang gagal.
Selain PBB ada juga Bank Dunia dan Bank Pembangunan Multilateral. Bank Pembangunan Multilateral adalah institusi peminjaman internasional yang bekerja terutama dengan negara-negara berkembang untuk meningkatkan ekonomi dan sosial. Istilah Bank Pemabangunan Multinasional mengacu pada (1) Bank Dunia, memberikan pinjaman keras yaitu pinjaman yang berdasarkan tingkat bunga pasar yang berlaku dan jatuh tempo yang normal dan hanya diberikan untuk peminjam yang sehat. Bank Dunia harus memberikan pinjaman yang relatif aman dengan jaminan tinggi atas pembayaran kembali karena dananya sendiri diperlukan melalui penjualan sekuritas yang harus bersaing dengan penawaran bisnis swasta dan pemerintah. Bank Dunia terdiri dari International Finance Corporation (IFC), International Development Association (IDA), Multilateral Invesment Guarantee Agency (MIGA), dan International Center for Sttlement of Investment Disputes (ICSID). (2) Bank Pembangunan Afrika (African Development Bank-AfDB), meningkatkan persentase pinjaman yang diberikan kepada pemerintah karena salah kelola sector public dan meningkatkan persentase kepada perusahaan-perusahaan swasta, yang sebagian telah diprivasi dari milik pemerintah. (3) Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank-AsDB), seharusnya AsDP mempunyai peluang untuk memberikan pinjaman kerena sebagian penduduknya miskin. Namun untuk saat ini pinjaman ini sulit dilakukan karena AsDP sendiri sedang kekurangan uang. (4) Bank Eropa untuk Rekonstruksi dan Pembangunan (European Bank for Reconstruction and Development-EBRD), membantu negara-negara bekas Unisoviet dan negara-negara satelit Eropa Timur. (5) Bank Pembangunan Antar-Amerka (Inter-American Development Bank-IDB), memberikan pinjaman untuk pengurangan kemiskinan dan pemerataan social, modernisasi dan integrasi serta lingkungan.
Dana Moneter International (International Monetary Fund-IMF) menganut system penjagaan ketat yaitu memperkenankan dirinya untuk mempengaruhi atau bahkan mendikte kebijakan fiscal dan moneter dari negara-negara anggota apabila negara dengan perekonomian kuat memperkenankan utnuk campur tangan. Secara Umum IMF mempunyai tujuan: menertiibkan pengaturan devisa, membantu perkembangan mata uang yang convertible, mempersingkat masa dan mengurangi derajat ketidakseimbangan neraca pembayaran. Sasarn asli yang telah lama dtinggalkan adalah menjaga kurs tetap antara mata juang masing-masing negara anggota dengan nominal dikaitkan dengan dollar AS yang dinilai dengan $35 per ons.
Bank for International Settlements (BIS) adalah organisasi internasional yang membantu pengembangan kerjasama antar bank sentral dan lembaga keuangan internasional. Para pejabat bank sentral negara-negara industri besar bertemu sepuluh kali untuk membahas system keuangan global. BIS memberikan perlindungan yang aman dan tanpa nama bagi negara-negara pemegang saham ketika mereka mentransfer jumlah-jumlah besar mata uang atau emas si antara mereka. BIS mempunyai fungsi : (1) forum untuk kerjasama moneter internasional, (2) pusat penelitiann, (3) bankir untuk bank-bank sentral, (4) agen/pengawas mengenai berbagai perjanjian keuangan internasional.
World Trade Organization (WTO) adalah organisasi multinasional yang dirancang untuk mengurus peraturan tentang perdagangan antar negara. WTO berusaha menghapuskan hambatan perdagangan di seluruh dunia. Keanggotaanya berjumlah 144 yang terdiri atas negara-negara perdagangan utama di dunia sehingga memiliki potensi untuk mempengaruhi dunia secara signifikan.
Organisasi untuk Kerjasama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) yaitu organisasi internasional terdiri dari negara maju yang ditujuka untuk mempromosikan perluasan ekonomi dalam negar-negara anggotanya. Keanggotaanya bersifat terbuka bagi semua negara yang terikat dengan ekonomi pasar dan demokrasi pluralistic. OECD menyediakan informasi tentang ekonomi dan aktivitas lain di dalam negara-negara anggotanya dan juga memberikan mereka suaru sarana untuk mendiskusikan kebijakan ekonomi dan social.
Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC). Negara-negara anggota OPEC menyadari jika mereka bersatu mereka dapat melakukan tawar-menawar lebih efektif dengan perusahaan-perusahaan minyak besar. Empat bentuk integrasi yang utama wilayah perdagangan bebas (Free Trade Area-FTA), Custom Unio, Pasar bersama (Common Market, Integrasi Ekonomi Penuh.
Uni Eropa (European Union – EU) yaitu suatu kesatuan oprasional dari 15 negara Eropa yang disedikasikan untuk integrasi politik dan ekonomi Eropa. Tujuan Uni eropa adalah untuk mengintegrasikan ekonomi negara-negara anggota, menciptakan suatu daerah perdagangan dimana barang-barang, jasa, orang-orang, dan modal bergerak secara bebas. Hukum dasar Uni Eropa adalah Traktat Roma. Uni Eropa merupakan pemrintah regional yang mempunyai kekuasaan mengatur berbagai hal termasuk penggabungan dan operasi bisnis di Eropa. Uni Eropa menggunakan mata uang Euro. Parlemen Uni Eropa beranggotakan perwakilan yang dipilih oleh rakyat dari negara anggota. Pengadilan Eropa yang didirikan untuk memutuskan masalah-masalah yang terkait dengan implementasi kebijakan Uni Eropa.
Keberhasilan Uni Eropa menjadi inspirasi bagi negara-negara lain di dunia untuk membentuk sejumlah pengelompokan lain dengan tujuan yang sama. Kelompok-kelompok tersebut adalah (1) Perhimpunan Negara-negara Asia Tenggara (Association of Southeast Asian Nations – ASEAN), tujuan ASEAN adalah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan perdamaian di kawasan ASEAN. (2) Asosiasi Perdagangan Bebas Eropa (European Free Trae Association – EFTA), terdiri dari banyak negara Eropa yang bukan anggota Uni Eropa. Negara-negara EFTA ingin menstimulasi perdagangan antar diri mereka sendiri dan memungkinkan tawar menawar dengan Uni Eropa sebagai suatu organisasi daripada sebagai negara-negara individu. (3) Persetujuan Perdagangan Afrika adalah persetujuan yang membentuk wilayah perdagangan bebas yang terdiri dari Kanada, Meksiko, dan Amerika Serikat. Untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dunia, beberapa di antara negar-negara Afrika telah membentuk kelompok-kelompok perdagangan dan investasi misalnya Masyarakat Ekonomi Negara-negara Afrika Barat (Economic Community of West African States – ECOWAS), pasar Bersama untuk Afrika Bagian Timur dan Selatan (Common Market for Eastern and Southern Africa – COMESA).
Persetujuan Perdagangan Bebas Amerika Utara (North American Free Trade Agreement – NAFTA), bukan merupakan organisasi melainkan perjanjian dagang yang dimaksudkan untuk memudahkan perdagangan di antara negara-negara NAFTA (kanada, Meksiko, Amerika Serikat). Dengan demikian NAFTA tidak beroperasi sebagai kesatuan terpisah tetapi menjadi bagian dari hokum nasional tiap negara. NAFTA menurunkan tariff atas barang-barang yang bergerak dari satu negara NAFTA ke negara lainnya. NAFTA mempermudah dunia usaha dalam menjual barang-barang dan beroperasi di dalam negara-negara NAFTA yang lain.
Organisasi Negara-negara Amerika (Organization of American State – OAS), adalah sebuah organisasi negara-negara di belahan bumi baratyang didedikasikan untuk meningkatkan kerja sama di kawasan itu.
Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik (APEC), untuk merespon semakin pentingnya perekonomian negara-negara lingkaran Pasifik, APEC didrikan pada tahun 1989. APEC bertindak sebagai wahana regional untuk meningkatkan perdagangan terbuka dan kerja sama ekonomi praktis. Sekarang ini APEC mencakup semua perekonomian utama di kawasan itu.
Mercosur – dalam Bahasa Portugis Mercosul adalah daerah perdagangan bebas ekonomi yang terdiri atas Argentina, Brasil, Paraguay, dan Uruguay. Sebagian perdagangan di dalam Mercusor telah bebas tariff dan perdagangan bebas untuk semua produk adalah tujuan. Suatu tariff eksternal bersama telah diadopsi atas kebanyakan produk, tetapi kelompok itu tidak akan menjadi sebuah serikat kepabean penuh.

sumber : http://artikelgado2-tiyas.blogspot.com/2008/01/dinamika-organisasi-internasional.html

Type dan bentuk organisasi

Type dan bentuk organisasi

Dalam organisasi di Indonesia saat bermacam -macam bentuk organisasi baik bersifat organisasi kemasyarakatan ,atau organisasi partai politik.Bahkan dalam pemerintahan di katakan organisasi beskala nasional.karena organisasi itu terdiri dari anggota dan pengurus.Di dalam bentuk organisasi dapat kita bedakan sebagai berikut:
1. Piramida Mendatar(flat)
menpuanyai ciri-ciri diantaranya :
a. Jumlah satuan organisasi tidak banyak sehingga tingkat-tingkat hararki kewenangan sedikit.
b. jumlah pekerja(bawahan) yang harus dikendalikan cukup banyak
c. Format jabatan untuk tingkat pimpinan sedikit karena jumlah pimpinan relatif kecil,di negara kita bisa kita lihat misal nya organisasi kemiliteran.
2. Piramida Terbalik.
Organisasi piramida terbalik adalah kebalikan dari tipe piramida terbalik adalah jumlah jabatan pimpinan lebih besar daripada jumlah pekerja. Organisasi ini hanya cocok untuk organisasi-organisasi yang pengangkatan pegawainya berdasarkan atas jabatan fungsional seperti organisasi-organisasi/ lembaga-lembaga penelitian, lembaga-lembaga pendidikan.

3. Type Kerucut
type organisasi kerucut mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
a.Jumlah satuan organisasi banyak sehingga tingkat-tingkat hirarki/kewenangan banyak.
b.Rentang kendali sempit.
c.Pelimpahan wewenang dan tanggung jawab kepada penjabat/pimpinan yang bawah/rendah
d.Jarak antara pimpinan tingkat atas dengan pimpinan tingkat bawah terlalu jauh.
e.Jumlah informasi jabatan cukup besar.
Bentuk Organisasi
Dalan berorganisasi tentu mempunyai bentuk bentuk organisasi
1. Bentuk organisasi staff
2. Bentuk organisasi lini
3.Bentuk organisasi fungsional
4. Bentuk organisasi fungsional dan lini
5. Bentuk organisasi fungsional dan staff
6. Bentuk organisasi lini dan staff

Struktur atau skema organisasi
Struktur atau skema organisasi yaitu satuan organisasi yang mempunyai hubungan dan saluran wewenang dan tanggung jawab yang ada dalam organisasi.jadi arti organisasi dan tipe organisasi sering disamakan, padahal keduanya berbeda. Menurut tipenya organisasi dibedakan menjadi dua macam, yaitu organisasi dengan tipe piramid dan organisasi dengan tipe kerucut. Bentuk organisasi memandan dari segi tata hubungan , wewenang , dan tanggung jawab yang ada dalam suatu organisasi..

source http://singkrining.blogspot.com/2010/10/tipe-dan-bentuk-organisasi.html

Adapun ciri-ciri dari organisasi adalah
- Adanya komponen ( atasan dan bawahan)
- Adanya kerja sama (cooperative yang berstruktur dari sekelompok orang)
- Adanya tujuan
- Adanya sasaran
- Adanya keterikatan format dan tata tertib yang harus ditaati
- Adanya pendelegasian wewenang dan koordinasi tugas-tugas

Menyangkut hal itu pengertian organisasi juga merupakan sekumpulan orang-orang yang disusun dalam kelompok-kelompok, yang bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama, Organisasi adalah system kerjasama antara dua orang atau lebih, atau organisasi adalah setiap bentuk kerjasama untuk pencapaian tujuan bersama, organisasi adalah struktur pembagian kerja dan struktur tata hubungan kerja antara sekelompok orang pemegang posisi yang bekerjasama secara tertentu untuk bersama-sama mencapai tujuan tertentu.

sumber : http://mohamadkemaludin.wordpress.com/2011/03/20/tipe-atau-bentuk-organisasi/

sistem perilaku organisasi

sistem perilaku organisasi

PENGERTIAN
Perilaku Organisasi adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari bagaimana seharusnya perilaku tingkat individu, tingkat kelompok, serta dampaknya terhadap kinerja (baik kinerja individual, kelompok, maupun organisasi).
Perilaku organisasi juga dikenal sebagai Studi tentang organisasi. Studi ini adalah sebuah bidang telaah akademik khusus yang mempelajari organisasi, dengan memanfaatkan metode-metode dari ekonomi, sosiologi, ilmu politik, antropologi dan psikologi. Disiplin-disiplin lain yang terkait dengan studi ini adalah studi tentang Sumber daya manusia dan psikologi industri serta perilaku organisasi.
Konsep Perilaku Organisasi
Organisasi :
- Sistem kerja sama sekelompok orang yang mempunyai aturan dan keterikatan tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
- Struktur pembagian kerja dan mekanisme kerja antara sekelompok orang yang mempunyai aturan dan keterikatan tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan
Perilaku :
- Sikap dan tindakan
- Ilmu Perilaku organisasi
- Ilmu tentang perilaku tiap individu dan kelompok serta pengaruh tiap individu dan kelompok terhadap organisasi, maupun perilaku interaksi antara individu dengan individu, individu dengan kelompok dan kelompok dengan kelompok dalam organisasi demi kemanfaatan suatu organisasi.
Prinsip organisasi .
Suatu organisasi bisa dikatakan solid jika memiliki sifat sbb.
1. mempunyai tujuan yang jelas .
2. tujuan organisasi harus di terima dan di fahami oelh setiap orang di dalam organisasi.
3. memiliki kesatuan arah.
4. adanya keseimbangan antara wewenang dan tanggungjawab.
5. berkesinambungan .
6. penempatan orang harus sesuai ahlinya.
7. adanya pembagian tugas.
Manfaat organisasi
a. Menumbuhkan rasa kebersamaan.
b. Memperkuat tali persaudaraan.
c. Menyebarkan rasa tolong menolong.
d. Memperkaya informasi.
e. Meningkatkan kualitas pribadi.
f. Membangkitkan semangat juang..
g. Meningkatkan kualitas fakir.
h. Mengurangi sifat egoisme.
i. Membina kesatuan berfikir untuk menyamakanpemahaman mencapai tujuan.
j. Melatih toleransi
4 unsur utama perilaku organisasi :
- pandangan psikologi
- pandangan ekonomi
- pandangan bahwa individu dipengaruhi aturan org. dan pemimpinnya
- pandangan tentang penekanan kepada tuntutan manajer untuk mencapai tujuan organisasi.
Ilmu pendukung :
- psikologi (sosial/massa/ industri), sosiologi, ekonomi, politik.
ORGANISASI SEBAGAI SISTEM
Organisasi sebagai sisitem yaitu organisasi merupakan suatun satu kesatuan atau tujuan yg menyangkut ahli atau rangkaian yg saling membutujkan
Contoh:
- Kelas sebagai sistem sosial
kelas merupakan bagian dari mikrososiologi yang menelaah kehidupan kelompok sosial di sekolah dengan keseluruhan dinamika yang terjadi di dalamnya. Di sana terdapat gabungan dari individu-individu yang membentuk suatu kelompok sosial yang teratur dan memiliki fungsi dan peran yang kompleks dalam kacamata pendidikan. Ruang kelas memenuhi standar definisi kelompok sosial karena sekumpulan orang yang memiliki kesadaran bersama akan
keanggotaan dan saling berinteraksi (Horton dan Hunt, 1984).
Cara pandang kesisteman :
- Sistem tertutup : hasil adalah selalu buah dari suatu usaha dan manusia hanyalah bagian dari mesin organisasi yang kompleks.
- Sistem terbuka : kekuatan yang berupa perasaan, norma dan sikap berpengaruh terhadap perilaku seseorang dlm. organisasi (faktor lingkungan ikut berperan thd. perilaku seseorang dalam organisasi).
Manfaat ilmu perilaku organisasi bagi pimpinan dan anggota organisasi.
- Menentukan kebijaksanaan
- Membuat aturan
- Memecahkan masalah, dll..

Sumber : http://blogihyas.blogspot.com/2011/03/sistem-perilaku-organisasi.html

" Hubungan Antara Manajemen, Organisasi, Dan Tata Kerja " Hubungan Antara Manajemen, Organisasi, Dan Tata Kerja

1. HUBUNGAN TIMBAL BALIK ANTARA MANAJEMEN ORGANIASASI DAN TATA KERJA

Hubungan Timbal Balik Antara Manajemen dan Metode (Tata kerja)
Dimana suatu manajemen dengan adanya metode atau tata kerja lebih teratur karena pada proses kegiatan tersebut dapat ditangani secara bertahap dan lebih terfokus sehingga jika terjadi kejanggalan dapat lebih ditangani secara cepat dan tepat sasaran, sehingga waktu yang ada tidak terbuang dengan percuma dan tidak terjadi pemborosan. Jadi untuk mencapai tujuan dapat lebih tepat sasaran.

Dengan adanya metode atau tata kerja dalam organisasi sehingga pada proses kegiatan dapat menyusun perencanaan kerja, dengan lebih terkoordinir dalam membentuk sekelompok manusia yang melakukan kerjasama dengan memanfaatkan waktu yang ada dengan sebaik-baiknya dan tepat dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sehingga hubungan timbale baliknya juga sangat baik.
Jika ada organisasi, manajemen dan metodenya dilakukan dengan kerjasama yang baik, pemanfaatan sumber-sumber dan waktu yang ada dapat dilakukan secara tepat dan lebih terordinir sesuai dengan proses kegiatan yang ditetapkan maka untuk mencapai tujuan akan dapat hasil yang lebih efsien dan efektif serta lebih maksimal. Karena ketiganya jika dilakukan sesuai dengan tugasnya maka hubungan timbal balik itu akan saling menguntungkan untuk ketiganya.

Didalam timbal balik antara manajemen organisasi dan tata kera, manajemen berfungsi
• Manajemen berfungsi suatu proses kegiatan dan pemberdayaan sumber-sumber yang ada dengan menggunakan cara-cara pemikiran yang ilimiah maupun praktis yang merupakan faktor-faktor yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan demi pencapaian tujuan melalui kerjasama antar manusia yang efektif dan efesien.

• Organisasi merupakan wadah atau alat untuk pencapaian tujuan tersebut dengan mempersatukan orang-orang untuk melakukan kerjasama yang efesien.

• Metode atau tata kerja merupakan cara bagaimana agar sumber-sumber dan waktu yang sangat diperlukan dapat dimanfaatkan dengan setepat-tepatnya sebagai proses kegiatan manajemen bisa dilaksanakan dengan tepat.
Hubungan Timbal Balik Antara Manajemen dan Organisasi
Karena pada proses kegitan tersebut sudah ada organisasi sebagai wadah atau tempat berkumpulnya, jadi kerjasama untuk penyelesaian kegiatan tersebut lebih efektif. Sehingga secara langsung antara manajemen dan organisasi terjadi hubungan timbal balik yang baik karena keduanya saling memerlukan, dengan adanya keduanya sehingga kejasama yang dibangun lebih efekif dalam pencapaian tujuan

2. FUNGSI SATUAN ORGANISASI DAN METODE

Pengertian organisasi dan metode (secara lengkap) adalah rangkaian proses kegiatan yang harus dilakukan untuk meningkatkan kegunaan segala sumber dan faktor yang menentukan bagi berhasilnya proses manajemen terutama dengan memperhatikan fungsi dan dinamika organisasi atau birokrasi dalam rangka mencapai tujuan yang sudah ditetapkan.
Dari pengertian tersebut terkandung beberapa maksud yaitu :
1. Organisasi dan metode merupakan kunci atau syarat pelaksanaan kerja yang setepat-tepatnya,
2. Organisasi dan metode penting bagi kegiatan manajemen,
1. Organisasi dan metode dapat memanfaatkan sumber-sumber dan waktu yang tersedia, dan
2. Organisasi dan metode berguna dalam meningkatkan efisiensi kerja untuk mencapai tujuan.
Dari uraian di atas terlihat jelas betapa eratnya hubungan antara manajemen, organisasi dan metode, bahkan sepertinya dapat dikatakan bahwa organisasi dan metode merupakan salah satu bidang pengkhususan dari manajemen.
Manajemen pada hakekatnya merupakan proses kegiatan seorang pimpinan (manager) yang harus dilakukan dengan mempergunakan cara-cara pemikiran yang rasional maupun praktis untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui kerja sama dengan orang lain sebagai sumber tenaga kerja tanpa mengabaikan sumber-sumber yang lain dan waktu yang tersedia dengan cara yang setepat-tepatnya.
Kegiatan manajemen :

1. Planning (perencanaan)
1. Merupakan proses kegiatan pemikiran, dugaan dan penentuan prioritas-prioritas yang harus dilakukan secara rasional sebelum melaksanakan tindakan yang sebenarnya
2. Merupakan kegiatan non fisik (kejiwaan) sebelum melaksanakan kegiatan fisik
3. angat diperlukan dalam rangka mengarahkan tujuan dan sasaran organisasi serta tujuan suatu program pembangunan

2. Organizing (pengorganisasian)
1. Merupakan proses penyusunan pembagian kerja ke dalam unit-unit kerja dan fungsi-fungsinya serta penempatan mengenai orang yang menduduki fungsi-fungsi tersebut secara tepat
2. Dilakukan demi perencanaan, pelaksanaan dan pembagian kerja yang tepat
3. Harus diperhatikan dalam penempatan orang (staffing) dilakukan secara obyektif.

3. Motivating (pendorongan)
1. Merupakan proses kegiatan yang harus dilakukan untuk membina dan mendorong semangat dan kerelaan kerja para pegawai
2. Mencakup segi-segi perangsang baik yang bersifat rohaniah seperti kenaikan pangkat, pendidikan dan pengembangan karier, pemberian cuti dan sebagainya maupun yang bersifat jasmaniah seperti sistem upah yang baik dan memotivasi, pemberian tunjangan, penyediaan fasiliatas yang lengkap, dan sebagainya

4. Controlling (pengendalian)
1. Merupakan rangkaian kegiatan yang harus dilakukan untuk mengadakan pengawasan, penyempurnaan dan penilaian sehingga dapat mencapai tujuan seperti yang direncanakan
2. Sangat penting untuk mengetahui sampai dimana pekerjaan sudah dilaksanakan
3. Dapat dilakukan evaluasi, penentuan tindakan korektif ataupun tindak lanjut, se-hingga pengembangan dapat ditingkatkan pelaksanaannya
Keempat kegiatan manajemen tersebut tidak dapat terlaksana tanpa adanya sumber-sumber ataupun sarana yang harus didayagunakan secara tepat. Sumber-sumber yang dimaksud disebut 6 M (The six M’s in management), yaitu:
1. Manusia atau tenaga kerja (man power).
2. Uang atau dana (money).
3. Bahan-bahan atau material (materials).
4. Mesin dan peralatan (machine and equipment).
5. Tata kerja atau (methods)/
6. Pasar (market).


Sumber ; http://ibnu-irfan.blogspot.com/2011/04/hubungan-antara-manajemen-organisasi.html

Arti Pentingnya Organisasi dan Metode

1)PENGERTIAN ORGANISASI dan METODE
organisasi (Yunani: ὄργανον, organon - alat) adalah suatu kelompok orang dalam suatu wadah unt tujuan bersama.

Dalam ilmu-ilmu sosial, organisasi dipelajari oleh periset dari berbagai bidang ilmu, terutama sosiologi, ekonomi, ilmu politik, psikologi, dan manajemen.[1] Kajian mengenai organisasi sering disebut studi organisasi (organizational studies), perilaku organisasi (organizational behaviour), atau analisa organisasi (organization analysis).

organisasi adalah struktur pembagian kerja dan struktur tata hubungan kerja antara sekelompok orang pemegang posisi yang bekerjasama secara tertentu untuk bersama-sama mencapai tujuan tertentu.

Metode berasal dari Bahasa Yunani “Methodos’’ yang berarti cara atau jalan yang ditempuh. Sehubungan dengan upaya ilmiah,maka metode menyangkut masalah cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. Fungsi metode berarti sebagai alat untuk mencapai tujuan

2)SEJARAH ORGANISASI
(Nancy Dixon, 1994) organisasi adalah kemampuan untuk memanfaatkan kapasitas mental dari semua anggotanya guna menciptakan sejenis proses yang akan menyempurnakan organisasi ”(Peter Senge, 1990) “Organisasi di mana orang-orangnya secara terus-menerus mengembangkan kapasitasnya guna menciptakan hasil yang benar-benar mereka inginkan, di mana pola-pola berpikir baru dan berkembang dipupuk, di mana aspirasi kelompok diberi kebebasan, dan di mana orang-orang secara terus-menerus belajar mempelajari (learning to learn) sesuatu secara bersama” (Burky dan Perry, 1998) Organissasi adalah sebuah kesatuan yang terdiri dari sekelompok orang yang bertindaksecara bersama-sama dalam rangka mencapai tujuan bersama.

3)DESAIN ORGANISASI FORMAL dan INFORMAL
a.Organisasi Formal
Organisasi formal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang mengikatkan diri dengan suatu tujuan bersama secara sadar serta dengan hubungan kerja yang rasional.
Contoh : Perseroan terbatas, Sekolah, Negara, dan lain sebagainya.

b.Organisasi informal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang telibat pada suatu aktifitas serta tujuan bersama yang tidak disadari.
Contoh : Arisan ibu-ibu sekampung, belajar bersama anak-anak sd, kemping ke gunung pangrango rame-rame dengan teman, dan lain-lain.

4)TEORY ORGANISASI
a. Teori Organisasi Klasik
Teori organisasi klasik disebut juga teori organisasi tradisional, teori organisasi spesialisasi, atau teori struktural. Ada 10 macam prinsip organisasi diantaranya : (1) prinsip penetapan tujuan yang jelas; (2) prinsip kesatuan perintah; (3) prinsip keseimbangan; (4) prinsip pendistribusian pekerjaan; (5) prinsip rentangan pengawasan; (6) prinsip pelimpahan wawasan; (7) prinsip departementasi; (8) prinsip penetapan pegawai yang tepat; (9) prinsip koordinasi dan (10) prinsip pemberian balas jasa yang memuaskan.
b.Teori Birokrasi
Pada dasamya teori organisasi birokrasi menyatakan bahwa untuk mencapai tujuan, organisasi harus menjalankan strategi sebagai berikut:
a. Pembagian dan penugasan pekerjaan secara khusus
b. Prinsip hierarki atau bawahan hanya bertanggung jawab kepada atasannya langsung.
c. Promosi didasarkan pada masa kerja dan prestasi kerja, dan dilindungi dari pemberhentian sewenang-wenang dan yang demikian disebut prinsip loyalitas.
d. Setiap pekerjaan dilaksanakan secara tidak memandang bulu, tidak membeda-bedakkan status sosial, tidak pilih kasih. Strategi ini dinamakan prinsip impersonal
e. Tiap-tiap tugas dan pekerjaan dalam organisasi dilaksanakan menurut suatu sistem tertentu berdasarkan kepada data peraturan yang abstrak. Strategi ini dinamakan prinsip uniformitas
c.Teori Human Relations
Teori ini disebut juga teori hubungan kemanusiaan, teori hubungan antara manusia, teori hubungan kerja kemanusiaaan atau the human relations theory. Suatu hubungan dikatakan hubungan kemanusiaan apabila hubungan tersebut dapat memberikan kesadaran dan pengertian sehingga pihak lain merasa puas. Pengertian tersebut dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu hubungan manusia secara luas dan secara sempit. Dalam arti luas hubungan kemanusiaan adalah hubungan antara hubungan seseorang dengan orang lain yang terjadi dalam suatu situasi dan dalam semua bidang kegiatan atau kehidupan untuk mendapatkan suatu kepuasan hati.
d.Teori Organisasi perilaku
Teori ini disebut merupakan suatu teori yang memandang organisasi dari segi perilaku anggota organisasi. Teori ini berpendapat bahwa baik atau tidaknya, berhasil tidaknya organisasi mencapai sasaran yang telah ditetapkan berasal dari para anggotanya.
e.Teori Organisasi Proses
Suatu teori yang memandang organisasi sebagai proses kerjasama antara kelompok orang yang tergabung dalam suatu kelompok formal. Teori ini memandang organisasi dalam arti dinamis, selalu bergerak dan didalamnya terdapat pembagian tugas dan prinsip-prinsip yang bersifat umum (Universal).
f.Teori Organisasi Kepemimpinan
Teori ini beranggapan bahwa berhasil tidaknya organisasi mencapai tujuan tergantung sampai seberapa jauh seorang pemimpin mampu mempengaruhi para bawahan sehingga mereka mampu bekerja dengan semangat yang tinggi dan tujuan organisasi dapat dicapai secara efisien dan efektif, adapun sedikitnya kajian atas teori organisasi yang berhubungan dengan masalah kepemimpinan dapat dibedakan atas:
a. Teori Otokratis
b. Teori Demokrasi
c. Teori kebebasan (Teory laissez fairre)
d. Teori Patnernalisme
e. Teori Personal atau pribadi.
f. Teori Non-Personal
g.Teori Organisasi Fungsi
Fungsi adalah sekelompok tugas atau kegiatan yang harus dijalankan oleh seseorang yang mempunyai kedudukan sebagai pemimpin atau manager guna mencapai tujuan organisasi. Sekelompok kegiatan yang menjadi fungsi seorang pemimpin atau manager terdiri dari kegiatan menyusun perencanaan (Planning), pengorganisasian (Organizing), pemberian motifasi atau bimbingan (Motivating), pengawasan (Controlling), dan pengambilan keputusan (Decision making).
h.Teori Pengambilan Keputusan
Teori ini berlandaskan pada adanya berbagai keputusan yang dibuat oleh para pejabat disetiap tingkatan, baik keputusan di tingkat puncak yang memuat ketentuan pokok atau kebijaksanaan umum, keputusan di tingkat menengah yang memuat program-progam untuk melaksanakan keputusan adminitratif, maupun keputusan di tingkat bawah.
i.Teori Kontingensi (Teori Kepentingan)
Teori ini berlandaskan pada pemikiran bahwa pengelolaan organisasi dapat berjalan dengan baik dan lancar apabila pemimpin organisasi mampu memperhatikan dan memecahkan situasi tertentu yang sedang dihadapi dan setiap situasi harus dianalisis sendiri.

Sumber :
*Wikipedia
*yanuartotw.wordpress.com/2011/01/19/teori_organisasi
*njiee.blogspot.com/2009/11/desain-organisasi
*www.yousaytoo.com/pengertian-organisasi