Kamis, 17 April 2014

Budaya Ondel-Ondel Jakarta

Makalah Ilmu Budaya
Budaya Ondel - Ondel Jakarta

DISUSUN OLEH :
Nama : Liesta Dwi Feranita
Kelas : 4KA41
Npm : 1A113191


BAB I
PENDAHULUAN

1.1   LATAR BELAKANG MASALAH
Budaya merupakan salah satu aspek penting yang dibutuhkan oleh masyarakat karena budaya adalah sikap atau perilaku yang dilakukan secara terus menerus dari satu generasi ke generasi berikutnya sehingga budaya suatu masyarakat merupakan identitas dari masyarakat itu sendiri. Budaya yang ingin penulis teliti adalah budaya dari daerah khusus ibukota Jakarta yaitu Ondel-ondel. Alasan penulis memilih budaya Daerah Khusus Ibukota Jakarta yaitu Ondel-ondel karena Ondel-ondel sudah mulai jarang dilestarikan atau mulai dilupakan oleh bangsa Indonesia termasuk dari daerah asal budaya itu sendiri yaitu masyarakat DKI Jakarta selan itu alas an penulis memilih Ondel-ondel sebagai tulisannya adalah karena penulis ingin mengajak masyarakat untuk melestarikan budaya Ondel-ondel.


1.2   RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana sejarah munculnya kebudayaan ondel-ondel ?
2. Bagaimana bentuk boneka Ondel-ondel ?
3. acara-acara apa sajakah yang menggunakan adat Ondel-ondel ?

1.3   TUJUAN PENELITIAN
1. Untuk mengetahu sejarah kebudayaan Ondel-ondel
2. Untuk megetahui perbedaan Ondel-ondel yang wanita dan pria
3. Untuk mengetahui acara-acara yang menggunakan Ondel-ondel

1.4   MANFAAT PENELITIAN
Dari penelitian ini diharapkan pembaca memahami sejarah Ondel-ondel, membedakan antara Ondel-ondel yang pria dan wanita dan acara-acara adat Betawi yang menggunakan Ondel-ondel


BAB II

GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

SEJARAH MUNCULNYA KEBUDAYAN ONDEL-ONDEL

Pada zaman dahulu masyarakat Betawi menyebut Ondel-ondel adalah Barongan atau barangan yang artinya bersama-sama. Ondel-ondel telah ada sebelum Islam masuk ke Nusantara yang dimana pada waktu itu yaitu pada zaman kerajaan Hindu yaitu kerajaan Tarumanegara Ondel-ondel digunakan untuk menolak bala atau menolak keburukan dan bencana yang ada dimasyarakat sehingga pada saat itu Ondel-ondel digunakan sebagai penjaga atau pengusir roh-roh halus di kampung. Semakin berjalannya waktu Ondel-ondel dianggap masyarakat sebagai simbol nenek moyang yang menjaga anak cucunya yang masih hidup.

Pada zaman ketika Ali Sadikin yaitu pada tahun 1966 -- 1977 menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta Ondel-ondel menjadi pentas seni kerajinan masyarakat yang menghibur. Ondel-ondel biasanya digunakan sebagai hajatan masyarakat betawi, penyambutan tamu kehormatan dan sebagai penyemarak pesta rakyat.

Akan tetapi sayangnya pada zaman sekarang keberadaan budaya Ondel-ondel sudah mulai mengkhawatirkan dikarenakan sudah banyak masyarakat Indonesia terutama masyarakat Betawi sudah mulai melupakan atau tidak melestarikan budaya tersebut.


BAB III

TEMUAN DAN ANALISIS DATA

3.1   Bentuk Dan Rupa Ondel-ondel

bentuk dan rupa Ondel-ondel pada zaman dahulu dan sekarang telah berbeda karena terjadi perbedaan fungsi yang dahulu Ondel-ondel digunakan sebagai pelindung masyarakat dari roh halus dan pada zaman sekarang Ondel-ondel digunakan untuk acara-acara penting masyarakat Betawi. Perbedaan yang terlihat jelas dari Ondel-ondel zama dahulu dan sekarang ialah bentuk wajah Ondel-ondel dari yang dulunya lebih dibuat menyeramkan dan sekarang dibuat lebih untuk menghibur.

Rangka Ondel-ondel umumnya terbuat dari bambu dan topeng atau wajah Ondel-ondel terbuat dari bambu dan fiber glass. Boneka Ondel-ondel memilki tinggi sekitar 2 meter dan memiliki diameter 80 cm yang berfungsi untuk memudahkan pemakai boneka Ondel-ondel untuk bergerak dan mengangkat beban dari boneka Ondel-ondel tersebut.

Boneka Ondel-ondel umumnya memiliki wajah yang lebih mirip segi empat atau persegi dengan mata yang besar dan bulat. Ondel-ondel memiliki rambut yang terbuat dari lidi yang ditempeli kertas warna-warni sebagai warna rambutnya.

Ondel-ondel juga terdiri dari pria,wanita dan anak-anak. Untuk Ondel-ondel pria dicirikan dengan warna wajahnya yang berwarna merah, kumis melintang, jenggot, alis tebal, cambang, dan kadang dibuatkan caling, Ondel-ondel wanita memiliki muka berwarna putih atau kuning, memakai rias gincu, bulu mata lentik dan alis lancip dan terrkadang diberi tahi lalat dan untuk Ondel-ondel anak-anak tidak memiliki ciri yang khas hanya ukurannya saja yang lebih kecil dari umumnya.


3.2   Acara-acara Yang Menggunakan Kebudayaan Ondel-ondel.

Acara-acara yang menggunakan kebudayaan Ondel-ondel diantaranya adalah acara pernikahan adat Betawi, hajatan, untuk menjamu taum yang sangat dihoramati dan sebagai acara untuk menghibur para wisatawan asing yang sedang berlibur ke DKI Jakarta.

Pada umumnya kebudayaan Ondel-ondel selalu diiring dengan musik-musik khas DKI Jakarta yaitu musik tehyan yaitu jenis musik tradisional yang mendapat pengaruh dari China. Terkadang juga diiringi oleh musik tanjidor, musik gendang pencak Betawi, musik ningnong, gambang kromong, dan rebana ketimprung.


BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN

a. Pada mulanya Ondel-ondel digunakan untuk mengusir roh halus yang membuat bahaya masyarakat akan tetapi pada zaman sekarang Ondel-ondel digunakan untuk menarik para wisatawan datang ke Indonesia

b. Ondel-ondel umumnya dibuat sepasang yaitu pria dan wanita tetapi terkadang ada juga yang membuat anak dari Ondel-ondel tersebut. Ondel-ondel pria bermuka merah, berkumis, jenggot, alis tebal dan jambang sedangkan untuk wanita umumnya berwajah putih, memakai rias gincu, bulu mata lentik, dan terkadang memiliki tahi lalat dan untuk anak Ondel-ondel memiliki ukuran yang lebih kecil dari Ondel-ondel dewasa.

c. Acara-acara yang menggunakan kebudayaan Ondel-ondel adalah acara pernikahan,  acara hajatan, untuk menyambut tamu yang dianggap terhormat dan tempat-tempat wisata.


SARAN
  • Lestarikan budaya Indonesia termasuk budaya Ondel-ondel karena budaya merupakan identitas suatu masyarakat.
  • Ajarkan kepada anak dan cucu kita bahwa budaya itu sangatlah penting.
  • Mempromosikan budaya Indonesia kepada bangsa lain agar budaya kita tidak di ambil oleh bangsa lain.



Daftar pustaka
  •  http://princstar-princstar.blogspot.com/


Tidak ada komentar:

Posting Komentar